Resesi 2023 ini diyakini sebagai efek domino dari pandemi Covid-19 yang terjadi sepanjang tahun 2020 hingga 2022 sekarang ini.
Tingginya inflasi akibat harga komoditas energi yang meningkat juga menjadi salah satu sebab resesi 2023 terjadi.
Tetapi, sebagai makhluk sosial yang memiliki jiwa kuat untuk bangkit dari kondisi terpuruk, kita pastinya yakin bahwa akan ada solusi di setiap masalah.
Salah satu solusi tersebut adalah bersinergi dengan teknologi terbarukan bernama AR/VR.
Bahkan banyak yang memprediksi bahwa tahun 2023 nanti akan menjadi tahun yang penuh akan trend AR/VR.
Di sini Min Kucing telah merangkum 4 prediksi trend AR/VR yang akan terjadi di tahun 2023.
Apa saja?, simak baik-baik ya.
Apa saja?, simak baik-baik ya.
4 Trend Teknologi Virtual di Tahun 2023!
1. Trend di Bidang Retail
Sumber: Wear-studio.com
Sebut saja, Walmart yang menggunakan Virtual Reality untuk meningkatkan kualitas pelayanan karyawannya ketika situasi-situasi tidak terduga, seperti libur nasional maupun kondisi Black Friday.
eMarketer mengatakan bahwa sekitar 9,5 juta pebisnis menggunakan produk VR di sektor retail.
Sebelumnya juga telah ada prediksi bahwa perkembangan penggunaan VR untuk sektor akan mencapai angka 31.5 juta di tahun 2025 (Statista, 2016).
Bahkan dengan AR, calon pelanggan dapat dengan mudah mencoba produk yang dipasarkan tanpa harus berkunjung ke toko secara langsung.
Diperoleh dari Kivisense, lebih dari 60% pembelian terjadi berkat adanya augmented reality, dan 46% pebisnis optimis, augmented reality dapat meningkatkan konversi.
Bahkan untuk proses pertama dari marketing funnels yang berkaitan langsung dengan branding sekalipun dapat dilakukan dengan AR.
Salah satu contohnya ada pada penerapan Imma, manusia virtual pertama yang diciptakan oleh Aww Inc di Jepang. Imma sendiri solusi terbarukan untuk pebisnis yang ingin menjalankan influencer marketing.
2. Remote Education
Pandemi Covid-19 yang telah berlangsung selama 2 tahun lamanya, telah membuka mata kita akan potensi besar yang dimiliki dari AR/VR dalam dunia pendidikan.
Pandemi yang memaksa kita untuk melakukan segala aktivitas di rumah saja, seakan tidak menjadi masalah dengan hadirnya kedua teknologi ini.
Bahkan Koch mengatakan bahwa terjadi 20% peningkatan skor pelatihan dari pra ke pasca tes jika pembelajaran dilakukan dengan penerapan VR.
Melalui AR/VR, proses pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan juga menarik bagi siswa-siswa yang ada. Meskipun pandemi Covid-19 mulai berakhir, tetapi trend penggunaan AR/VR diprediksi bakal tetap berlanjut.
Terlebih Google telah mengembangkan Google Expedition yang memungkinkan pelajar untuk melakukan kunjungan virtual ke museum Louvre, dan bahkan menikmati pemandangan di gunung tertinggi di dunia Gunung Everest.
3. Native Advertising
Berikutnya adalah trend di bidang periklanan.
Ya, penggunaan AR/VR dalam strategi periklanan memang marak digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar. Adapun aspek komersial yang sering diiklankan melalui AR/VR adalah game..
Penggunaan AR/VR sebagai media periklanan juga akan membantu banyak pebisnis untuk lebih banyak menghemat budget yang mereka miliki.
Ya, penggunaan AR/VR dalam strategi periklanan memang marak digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar. Adapun aspek komersial yang sering diiklankan melalui AR/VR adalah game..
Penggunaan AR/VR sebagai media periklanan juga akan membantu banyak pebisnis untuk lebih banyak menghemat budget yang mereka miliki.
Salah satu contoh kasusnya adalah apa yang dilakukan oleh FROGS Indonesia.
Dengan memesan jasa pembuatan virtual reality kepada Arutala, mereka sukses untuk tetap mengiklankan produk mereka yakni FROGS Drone Passenger tanpa harus selalu membawa prototipe kepada calon pelanggan.
Dengan memesan jasa pembuatan virtual reality kepada Arutala, mereka sukses untuk tetap mengiklankan produk mereka yakni FROGS Drone Passenger tanpa harus selalu membawa prototipe kepada calon pelanggan.
4. Sektor Traveling
Sumber: Freepik.com
Semakin maraknya sebutan healing di kalangan Gen Z dan millenial yang sering dimaknai sebagai traveling memberikan banyak ide kepada ahli untuk menciptakan teknologi yang mampu membantah pemaknaan yang kurang tepat tersebut.
Dengan VR, seseorang yang ingin melakukan healing bisa melakukannya tanpa harus melakukan perjalanan yang jauh dari luar kota.
Bahkan dengan VR, seseorang bisa melakukan ke mana saja tanpa harus merasakan kemacetan.
Belum lagi permintaan Gen Z dan milenial terhadap teknologi VR yang mampu memuat berbagai aplikasi meningkat 40%.
Tentunya permintaan ini menjadikan banyak perusahaan berlomba-lomba untuk mendapatkan audiens market yang potensial hadirkan konversi ini.
Baca lengkap tentang 7 Trend Teknologi Virtual lainnya di Link Ini
Dengan VR, seseorang yang ingin melakukan healing bisa melakukannya tanpa harus melakukan perjalanan yang jauh dari luar kota.
Bahkan dengan VR, seseorang bisa melakukan ke mana saja tanpa harus merasakan kemacetan.
Belum lagi permintaan Gen Z dan milenial terhadap teknologi VR yang mampu memuat berbagai aplikasi meningkat 40%.
Tentunya permintaan ini menjadikan banyak perusahaan berlomba-lomba untuk mendapatkan audiens market yang potensial hadirkan konversi ini.
Baca lengkap tentang 7 Trend Teknologi Virtual lainnya di Link Ini
11 komentar