Perjalanan Singkat Mimin di Dunia Digital Advertising

Dunia Digital Advertising
Sumber: Gambar Google

Dunia Digital Advertising - Kembali lagi bersama dengan Min Kucing. Kali ini Min Kucing akan sharing pengalaman bekerja di bidang dunia advertising. Dunia yang memang akrab dengan perhitungan untung dan rugi.

Dunia yang memang sempit untuk diketahui oleh orang-orang yang takut akan boncos, dan ingin cepat untung dari Facebook Ads ataupun Google Ads.

Untuk kamu yang dulu sering mengikuti blog Kucingkomputerin.com, pastinya tahu bahwa Min Kucing sudah menuliskan cukup banyak tutorial tentang kedua tools advertising ini.

Tampilan Blog Kucingkomputerin Terdahulu
Gonta Ganti Template Mulu Min Kucing ya

Kemampuan periklanan digital yang Min Kucing miliki tersebut, tidak ujug-ujug datang sendiri. Melainkan berawal dari ajakan seorang yang dia menganggap Min Kucing temannya, untuk bergabung ke dalam bisnisnya.

Dari dunia ini, Min Kucing belajar banyak hal, dimulai apa itu Facebook Ads dan apa itu Google Ads. Dari dunia ini pula, Min Kucing mengetahui bahwa banyak sekali kekurangan dan kelebihan bekerja di dalamnya.

Min Kucing akan menjelaskannya lengkap kepada kamu, jadi simak baik-baik ya!.

Dunia Digital Advertising

Perbedaan Facebook Ads dan Google Ads

Perbedaan Facebook Ads dengan Google Ads
Sumber: goinflow.com

Yang pertama yang harus kamu ketahui adalah perbedaan antara Facebook Ads dan Google Ads. Keduanya adalah platform periklanan terpopuler yang banyak pebisnis gunakan. Meskipun TikTok Ads sudah muncul, tapi itu belum bisa menggeser kepopuleran kedua tools periklananan ini.

Sesuai dengan namanya, Facebook Ads adalah platform periklanan yang dikembangkan langsung oleh Facebook. Iklan yang dijalankan melalui Facebook Ads dapat ditampilkan pada Instagram.

Ya, ini wajar mengingat Instagram adalah bagian dari proyek perusahaan induk Facebook (sekarang Meta Platform .inc).

Sedangkan Google Ads adalah platform periklanan yang dikembangkan langsung oleh perusahaan search engine nomor 1 dunia, yakni Google. Iklan yang dijalankan pada Google ini memang tidak dapat muncul pada media sosial seperti Facebook, Instagram, TikTok dan lain-lain.

Tapi, iklan yang dijalankan melalui media ini dapat tampil di hasil SERP Google, website, video YouTube, dan juga aplikasi mobile.

Dari segi tampilan dashboard, keduanya jelas berbeda. Yang paling dibicarakan di poin perbedaan kedua tools ini adalah cara kerjanya.

Facebook Ads bekerja pada audiens yang telah ditetapkan. Contohnya kamu adalah Tukang Bakso yang membayar ke preman pasar untuk menjual bakso-bakso kamu di tempat orang-orang yang suka makan bakso. Atau gampangnya Tukang Bakso Keliling

Sedangkan Google Ads bekerja sebaliknya. Contohnya abang bakso yang membayar tempat yang strategis untuk jualan bakso, atau gampangnya tukang bakso yang memiliki warung permanen sendiri.

Untuk bisa melacak audiens yang tepat, Facebook Ads menggunakan sistem Facebook Pixel. Untuk Google, mereka menggunakan banyak tools seperti Google Analytics, Google Tag Manager, atau bahkan Google Search Console.

Google Ads lebih powerful soal lacak melacak iklan.

Dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa perbedaan antara keduanya terletak pada 3 poin, yakni;

1. Kemampuan menampilkan iklan pada platform yang berbeda.

Facebook dapat menampilkan iklannya (baik itu gambar atau video) pada media sosial Facebook dan juga Instagram. Google Ads dapat menampilkan iklannya di SERP Google (Google Search Network), jaringan website dan video youtube (Google Display Network), dan aplikasi (Google Application Network).

 2. Cara kerja iklan

Facebook bekerja pada demografi audiens yang telah ditetapkan sebelumnya, dan dipercaya memiliki prospek bisnis yang besar. Google Ads bekerja dengan cara mengambil spot khusus yang memang ramai dikunjungi oleh pengguna internet.

3. Kemampuan melacak iklan

Google Ads memiliki nilai lebih dalam hal ini. Terlebih lagi tools yang digunakan seperti Google Analytics atau Google Tag Manager memiliki database yang lebih besar.

Metrik-Metrik Penting untuk Mengukur Keberhasilan Iklan

Cerita di Dunia Digital Advertising
Pilihan Iklan di Google Ads

Ada banyak metrik penting untuk mengukur keberhasilan iklan digital ini. Min Kucing sendiri hanya menggunakan beberapa metrik saja, seperti;

  • CPC (Cost per Click), jumlah uang yang harus dibayarkan per klik.
  • Impression atau Cost per Mile, jumlah uang yang harus dibayar per 1000x tayang iklan.
  • CTR (Click Through Ratio), jumlah impresi dibagi dengan banyaknya klik iklan yang didapatkan
  • Cost per Purchase/Lead, jumlah banyaknya pembelian, biasanya parameter ini dipasang pada tombol transaksi atau tombol dengan link yang menuju WhatsApp Customer Service.

Kekurangan Bekerja di Bidang Dunia Advertising

- Pemilik Bisnis yang Kurang Paham Konsep Sales Funnel

Cerita Min Kucing di Dunia Digital Advertising
Sumber: Google Images

Ok, kita lanjut ke bagian yang paling seru dari artikel ini, yakni kekurangan bekerja di bidang dunia advertising, terutama yang bagi kamu "megang dashboard".

Kekurangan pertama terjadi apabila pemilik bisnis tempat kamu bekerja kurang mengerti tentang konsep daripada sales funnel. Penggunaan Facebook Ads ataupun Google Ads memang mampu memangkas waktu untuk audiens pahami sales funnel bisnis kamu.

Tapi itu tidak menjamin bahwa penjualan produk/jasa yang ditawarkan naik signifikan. Kebanyakan dari pemilik bisnis seperti cenderung tidak peduli dengan metrik-metrik penting dari keberhasilan iklan digital.

Yang ditanya, hanyalah satu 1, yakni ada Lead??.

Lagi pula angka 10 di metrik CPP atau lead di dashboard, bukan berarti lead yang benar-benar masuk juga 10. Ada saja audiens yang memang terpencet tombol hubungi ketika melihat iklan kamu, atau memang ada yang iseng.

Pertanyaan ini muncul karena bisa saja pemilik bisnis tempat kamu bekerja, ke trigger dengan jumlah uang yang dikeluarkan untuk kampanye yang telah dijalankan, begitu banyak (bakar uang).

Yang padahal ini wajar-wajar saja, terlebih produk atau jasa yang ditawarkan belum masuk kategori Winning Product. Jika sudah masuk kategori Winning Product, maka akan mudah bagi kamu untuk jalankan Winning Ads.

Jadi, hal paling dasar yang perlu dilakukan sebelum menjalankan iklan adalah bertanya apakah produk atau jasa yang ingin diiklankan sudah masuk kategori Winning Product atau belum.

Jika belum, Min Kucing sarankan untuk lebih fokus bangun brand awareness melalui beberapa kampanye iklan yang berikan audiens brand knowledge lebih. Arahkan mereka untuk tahu sales funnel bisnis dengan baik.

Ya, sama halnya seperti kamu PDKT dengan seseorang yang kamu suka. Mereka tentu tidak bisa ujug ujug langsung mau sama kamu, kalau kamunya tidak memberikan effort lebih.

- Bergantung Pada Performa CS

Sebagai seorang digital advertiser yang megang dashboard, baik itu Facebook Ads dan Google Ads, maka wajar jika hal yang akan sering ditanyakan ke kamu adalah;

"Berapa WA yang masuk hari ini?, Berapa produk yang sudah terjual hari ini?".


Pertanyaan-pertanyaan ini sebenarnya lebih cocok ditanyakan kepada Customer Service, karena memang merekalah yang bertugas untuk menerima pesan masuk dari calon pelanggan.

Nah, oleh sebab itulah koordinasi yang baik antara digital advertiser dan CS harus tercipta. Jika tidak, maka akan ada perasaan saling buruk sangka satu sama lain.

Digital Advertiser sudah ditekan mulu sama pemilik bisnis yang tidak mengerti apa saja metrik penting keberhasilan iklan selain lead,. Ditambah CS yang kurang interaktif memberikan update data lead masuk ataupun kurang fasih lakukan komunikasi marketing.

Oleh sebab itu, jika kamu memang berniat untuk merekrut seorang digital advertiser yang handal, maka pastikan kamu punya SOP yang baik untuk Customer Service terlebih dahulu.

Latih mereka agar benar-benar memiliki brand knowledge yang cukup. Agar apa?, agar mereka tidak ngang-ngong ngang-ngong ketika lead masuk.

Yang paling sedihnya di sini adalah, terkadang, ada saja Customer Service yang licik atau membuat jengkel digital advertiser dengan tidak memberikan update data lead yang masuk secara akurat.

Kelebihan Bekerja di Bidang Dunia Advertising

- Fee yang Besar

Jika kamu bekerja sebagai digital advertiser, maka sudah semestinya kamu akan mendapatkan fee yang besar.


Digital advertiser adalah pekerjaan yang berat, menuntutmu untuk teliti akan perhitungan biaya yang masuk dan biaya yang keluar. Memahami konsep sales funnel yang baik, dan terus melakukan riset secara mandiri.

Baik melalui media online maupun dari observasi di lapangan.

Digital advertiser lebih dari sekedar seseorang yang paham akan tools Facebook Ads atau Google Ads.

Hmm..Min Kucing sepertinya tahu banyak tentang dunia digital advertising dengan Facebook Ads dan Google Ads ini, kenapa gak bikin tutorial penggunaannya saja?.


Min Kucing memang pernah membuat tutorial penggunaan Facebook Ads dan Google Ads ini pada tampilan blog Kucingkomputerin terdahulu.

Tapi sekarang Min Kucing tidak berminat untuk melanjutkannya, selain karena sudah lama tidak memegang dashboardnya yang pasti mengalami perubahan besar (terakhir kali menjalankan iklan di tahun 2021), juga karena belum adanya produk dari Min Kucing sendiri yang bisa dipasarkan (alias belum ada modal).

Inilah penjelasan lengkap tentang perjalanan singkat Min Kucing di dunia digital advertising. Semoga bermanfaat.

36 komentar:

  1. Hallo Min. Bisa dibilang, saya termasuk orang yang sekadar tau istilah FB Ads dan Googlr Ads. Namanya sekadar tau, tentu saja tak paham pernik2nya. Jd makasih sudah berbagi informasi.

    BalasHapus
  2. Perumpamaan tukang baso ini mudah dipahami. Cocok untuk emak-emak seperti saya. Meskipun untuk cara kerjanya masih belum sepenuhnya paham. Setidaknya jadi mengerti perbedaan Facebook Ads yang pedagang keliling dan Google Ads yang pedagang di kios.

    BalasHapus
    Balasan
    1. nah iya, mengerti dulu konsep perbedaan antara keduanya ini penting

      Hapus
  3. Tantangan terbesarnya memang masih di keuangan ya min. Dulu pernah kepikiran pakai G-ads, cuma karena berbayar jadi mikir kembali apakah bisa sanggup menutup dari penghasilan blogging ini. Semangat Min Kucing .. ❤️

    BalasHapus
    Balasan
    1. benar, apalagi kalau produk atau jasa yang ditawarkan belum punya nama..fokus untuk bangun brand awareness dulu..

      Hapus
  4. Selama ini aku sering dengar Google Ads dan Facebook Ads ini, tapi belum pernah belajar untuk mendalami. Penjelasan ini memberikan gambaran yang cukup jelas untuk dipahami bagi orang yang awam marketing digital sepertiku. Makasih sharingnya ya...

    BalasHapus
  5. Perlu belajar khusus untuk tahu lebih banyak tentang Facebook Ads maupun Google Ads, agar tiap uang yang keluar benar-benar sesuai target. Saya baru pernah coba yang FB.

    BalasHapus
  6. Digital advertising dengan Facebook Ads dan Google Ads sangat familiar untuk pekerja digital. Tapi terus terang saya kurang paham penggunaannya, masih harus belajar. Setelah baca artikel Mon Kucing lebih melek tentang digital advertising ini. Thanks sudah share infonya Min.

    BalasHapus
  7. Wah udah ada tiktok ads juga sekarang ya. Tapi tetep yg populer dua ads itu. Aku belum tahu sih cara kerjanya gimana karena belum menggunakan google ads juga, tapi dengan contoh tukang bakso jadi paham arahnya gimana.

    BalasHapus
  8. untuk menjalankan iklan di platform berbayar, menurut saya perlu ketahanan mental karena terkadang meskipun konten yang dibuat sudah menarik tidak menjamin adanya leads ataupun sales atas produk.. padahal dana untuk iklan sudah keluar.. apalagi saat ini facebook yang dengan mudahnya membuat banned untuk akun iklan atau akun personal, meskipun terkadang tidak ada kesalahan yang dibuat oleh users..

    nice post!

    BalasHapus
  9. Ooh jadi kalo ngiklan di IG tetep aja pake FB ads karena perusahaannya satu grup (meta) gitu ya?
    Lalu simpulannya lebih baik pake google ads? Trus bayar adsnya kudu punya CC atau transfer dari paypal kakmin?

    Tulisannya daging banget euy. Moga minKucing panjang umur dan banyak rezekinya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamin..
      Kalau secara luasnya pemasaran, dan media yang bisa disasar untuk iklan, Google Ads lebih baik..
      Kalau untuk indikasi mana yang menghasilkan, tergantung pada jenis iklan dan produk yang dijual

      Hapus
  10. Daridulu ingin sekali nyoba Meta Ada, tapi itu dia, takut boncos karena modal yang minim. Mungkin suatu saat kalo udah mendapat finacial yang strong jadi gak takut lagi.

    BalasHapus
  11. Makasih Min. Sejauh ini baru nyoba fb ads krn keperluan untuk ngiklanin instagram post. Dulu gak tau sama sekali bedanya apa dengan google ads. Sekarang jadi kebayang .

    BalasHapus
  12. bener banget. dunia digital nih emang harus diikuti terus karena selalu ada update terbaru. begitu nggak ngikutin tahu-tahu udah ketinggalan banyak update dan harus ngejar ketertinggalan. aku pribadi pernah belajar FB ads tapiii dulu hehe sekarang udh banyak perubahan

    BalasHapus
  13. Saya udah dengar tentang Facebook Ads maupun Google Ads dari dulu. Tapi baru pernah coba facebook Ads, ternyata lumayan juga ikut mendongkrak promosi ya...

    BalasHapus
  14. Saya belum pernah cobain Google Ads. Tapi, kalau FB ads pernah. Itu pun masih meraba-raba, nih. Memang masih harus banyak belajar.

    BalasHapus
  15. Antara facebook ads sama google ads cuma pernah coba fb ads, dan kayaknya belum maksimal pakenya. Masih harus banyak belajar nih

    BalasHapus
  16. Hohoho like this. Jadi dapat banyak inspirasi dan motivasi nih dari Mimin. Saya kagum dengan semangat dan kerja keras Mimin dalam mengejar passion-nya di dunia digital advertising. Beberapa kali saya mencoba Facebook ads tapi kayanya gagal mulu, mungkin karena kurang motivasi. Saya jadi terkesan dengan kreativitas dan inovasi Mimin dalam membuat iklan-iklan digital yang menarik dan efektif.

    BalasHapus
  17. Wah ternyata ada tools yang belum terlalu saya ketahui. Jadi penasaran ingin belajar. Karena ada beberapa tekan yang sudah merasakan manfaatnya, terutama untuk Meta Ads

    BalasHapus
  18. Nah aku suka penjelasan Min Kucing dalam memberi analogi sesuatu. Daan aku jadi paham betapa beratnya tugas seorang digital advertiser bagian dashboard ya kak. Makin tertekan kalau bosnya kagak ngerti dunia DA dan sales funnel. Aku paham kedua posisi ini karena aku mengalami keduanya haha. Semangat ya Kak...Makasih penjelasannya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, sama nasib nih kak..
      puyeng kalau punya atasan yang maunya cepat untung saja..

      Hapus
  19. wah baca ini jadi makin paham niy soal dunia digital advertising, dari dulu penasaran banget soal ini, saya lebih banyak menggunakan yang Google Ads karena memang kebutuhannya disitu sementara yang Facebook Ads belum pernah menggunakannya

    BalasHapus
  20. Wow, terima kasih artikelnya. Singkat dan padat, tetapi amat mencerahkan. Analoginya mudah dipahami sehingga saya jadi paham tentang FB Adv dan Google Adv. BTW malah jadi membayangkan andai kata CS dan Digital Advertiser yang mestinya kerja sama dengan baik, eeeh tahunya malah saingan dalam hal memikat hati seseorang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. waduuuh...malah mencari muka si bos jatuhnya ya kak..

      Hapus
  21. Dari dulu pengen banget sih mencoba google ads dan Facebook ads, tapi pas saya coba untuk belajar agak riweh memahami istilah istilah yang ada di dalamnya seperti CPC, CTR dan sebagainya.

    Terimakasih atas ilmunya kak meski singkat tapi padat sekali mudah sekali untuk saya pahami

    BalasHapus
  22. Facebook Ads pernah coba, alhasil goal banget. bahkan dulu saya pake buat bisnis ke para Caleg. dan Alhamdulillah goal juga.

    BalasHapus
  23. Pengen coba ads begini, belum berani karena belum paham juga. Dasarnya belum kuat, jadi aku cuma bisa baca-baca dulu, harus belajar dulu sih emang

    BalasHapus
  24. kadang nih kita emang ngga tahu cara kerja iklan dan bagaimana meletakkannya dengan tepat. Kalau sutah tahu rute dan cara kerjanya pasti bakalan aman terkendali deh

    BalasHapus
  25. Perkembangan dunia digital ini cepet banget deh
    Pokoknya update tiap detik. Termasuk urusan advertising.
    Di platform manapun, memang harus terus belajar dan belajar agar dapat formula yang pas sehingga tepat sasaran

    BalasHapus
  26. Wah menarik nih buat saya yang magang advertiser. Ini mah sesi curcol dan sharing yaa😂 sayangnya belom belajar terkait google ads. Baru nyoba fb ads smaa tiktok ads.

    BalasHapus